Tanah kaca safir kubah transparan yang jelas dan selesai tepi miring

Apa itu Sapphire Sintetis

Pada tahun 1902, ahli kimia Prancis Auguste Verneuil mengembangkan suatu proses untuk menghasilkan kristal safir sintetis. Dalam proses Verneuil , dinamai menurut namanya, bubuk alumina halus ditambahkan ke nyala oksihidrogen , dan ini diarahkan ke bawah terhadap mantel. Alumina dalam nyala perlahan-lahan diendapkan, menciptakan " boule " berbentuk tetesan air dari bahan safir. Dopan kimia dapat ditambahkan untuk membuat versi rubi buatan, dan semua warna alami safir lainnya, dan di samping itu, warna lain tidak pernah terlihat dalam sampel geologis . Bahan safir buatan identik dengan safir alami, kecuali dapat dibuat tanpa cacat yang ditemukan pada batu alam. Kerugian dari proses Verneuil adalah bahwa kristal yang tumbuh memiliki strain internal yang tinggi. Banyak metode pembuatan safir saat ini adalah variasi dari proses Czochralski , yang ditemukan pada tahun 1916 oleh ahli kimia Polandia Jan Czochralski . Dalam proses ini, kristal biji safir kecil dicelupkan ke dalam wadah yang terbuat dari logam iridium atau molibdenum , yang mengandung alumina cair, dan kemudian perlahan-lahan ditarik ke atas dengan kecepatan 1 hingga 100 mm per jam. Alumina mengkristal di ujungnya, menciptakan bulatan panjang berbentuk wortel dengan ukuran besar hingga 200 kg.

Safir sintetis juga diproduksi secara industri dari aluminium oksida yang diaglomerasi, disinter dan digabungkan (seperti dengan pengepresan isostatik panas ) dalam suasana lembam, menghasilkan transparan tetapi sedikit berpori produk polikristalin .

Pada tahun 2003, produksi safir sintetis dunia adalah 250 ton (1,25 × 109 karat), sebagian besar oleh Amerika Serikat dan Rusia. Ketersediaan safir sintetis murah membuka banyak kegunaan industri untuk bahan unik ini.

Laser pertama dibuat dengan batang ruby ​​sintetis. Laser titanium-safir populer karena kapasitasnya yang relatif langka untuk disetel ke berbagai panjang gelombang di wilayah merah dan inframerah dekat spektrum elektromagnetik . Mereka juga dapat dengan mudah dikunci mode . Dalam laser ini kristal safir yang diproduksi secara sintetis dengan kromium atau pengotor titanium diiradiasi dengan cahaya yang kuat dari lampu khusus, atau laser lain, untuk menciptakan emisi terstimulasi .